Teman baru

16:54

Namanya, Azka Shaina Martizya. Akrab dipanggil Aca. Aca adalah seorang gadis periang yang menpunyai banyak sahabat dan teman. Ia paling akrab dengan Annisa Fakhira Hafsha (Ichaa), dan Akifah Anbar Azhaary (Chaca).  
Suatu pagi, Ustadzah Fathimah datang ke kelas bersama anak kecil yang sebaya dengan Acha.  Tak lama kemudian, Ustadzah memerintahkan anak kecil itu ,memperkenalkan dirinya. Tiba-tiba kelas sunyi tak bersuara. Teman-temannya sangat fokus terhadap anak kecil itu. “Nama saya Azharine Dhia Syarafana, akrab dipanggil Zharine, pindahan dari Palembang. Saya tinggal tidak jauh dari sini, yaitu perumahan Bunga indah no. 12 blok B2. Saya anak ke-2 dari 3 bersaudara, kakak saya bernama Adinda Dhia Syarafana dan adik saya bernama Muhammad Dzakka Dhiyaulhaq. Umur saya 10 tahun, terima kasih” katanya lembut. Ternyata namanya Zharine.
Saat istirahat, teman-temanku merubungi Zharine ingin bermain bersama dengannya. Karena orangnya Asyik, Ichaa dan chaca sering sekali bermain dengannya. Sekarang Aca ditinggalkan. Tapi, Acha tetap berusaha, mendekati Icha dan caca lagi. Usahanya sia-sia, Icha dan Chaca tidak menghiraukan Acha lagi.
Saat pulang sekolah, Icha berkata pada Chaca, “Ca, buat apa yaa, kita temani Acha lagi. Dia tidak penting lebih penting Zharine, Dia Pintar, Berwawasan banyak, dan sangat cerdas, bosan aku berteman dengannya”  Acha yang diam-diam menguping pembicaraan Icha dan Chaca Ia sangat sedih, “Ya Allah, Apakah mereka telah melupakan diriku lagi Ya, Allah” Ujar Acha dalam Hati. “Yes, betul banget. Besok kita jemput Zharine di rumahnya yuk jam setengah tujuh. Kita dating jam enam pagi mau tidak ?” Tambah Chaca sambil mengusulkan pendapatnya. “Oke, aku bisa kok” tambah Chaca.
Esok harinya ada kejadian aneh, saat  Icha dan chaca dating sudah ada Zharine dan Acha. Saat Icha dan Chaca ,mengajak Zharine bermain lagi, Zharine tidak menjawabnya . “Aku hanya ingin kita berbicara penting! “ Minta Zharine. “Oke, ayo” jawab Icha dan Chaca kompak.
“Icha, Chaca aku hanya ingin kita bersahabat juga dengan Acha” minta Zharine. “Hahhhh,, buat apa Rine?” Tanya Icha kaget. “Semalam Acha menelponku. Dia menceritakan bahwa dulu ialah sahabat kalian berdua. Saat aku datang kalian jadi tidak menemani dia lagi?” Tanya Zharine, Icha dan Chaca mengangguk pelan. “ Iya, kami menganggap dia tak penting” jawab Chaca memberanikan diri. “Sebaiknya, kita menemaninya. Kasihan dia, kalau kalian akan begitu sampai besar kalian pasti tidak akan disukai orang lain” begitu nasihat Zharine. Akhirnya mereka berteman lagi dengan Acha.

You Might Also Like

2 comments

  1. Ceritanya Perfect Kak! Bikin KKPK aja !

    ReplyDelete
  2. Thanks pujiannya. Insyaallah ya Git. Kalau sudah jadi baca ya!!

    ReplyDelete

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images