Nenekku
06:05Pulang sekolah, aku dipanggil mama. “Ra, kamu siapkan baju. Sore ini
kita akan berangkat ke rumah nenek”. Tentu saja aku bingung.“memang
nenek kenapa ma ?” tanyaku. “Tadi siang saat kamu sekolah, Bibi Shanti
menelepon mama. Katanya, kita harus cepat kebandung, kalau bisa sore ini
juga” jawab mama.
“nenek sakit apa?” tanyaku lagi. “Bibi Shanti,
tidak memberi tahu mama. Sudahlah, cepat siapkan baju. Kita akan
menginap disana kira kira satu minggu” jawab mama sambil memasukkan baju
untuk ke rumah nenek. “baiklah ma ..”jawabku lagi. Aku segera kekamar
merapikan baju.
Setelah selesai merapikan bajuku, aku merapikan
alat mandiku. Semua telah selesai, aku segera mandi. Sore telah tiba.
Aku memasukkan semua yang telah aku siapkan ke dalam bagasi mobil. “Ra,
tolong masukkan tas kakak yang hitam” kata kak Auryn kakakku. “ya kak”
jawabku.
Perjalanan sangatlah jauh.Setelah beberapa jam kemudian,
sampai di rumah nenek. Lama sekali aku tak bertemu nenek aku dan kakak
berteriak teriak “nenek.. neneeekk. Ini Ra dan Ryn nek” tak ada suara
nenek. Bibi Shanti terlihat sedih. “Bi, Bibi kenapa?” tanyaku. Bibi
terdiam.
“Nenek sakit stroke Ra” jawab bibi pelan.”Apa” aku kaget.
Karena mama tak memberitahuku,aku mengunci diri di kamar. Mama merayuku
untuk keluar. ”mama jahat! tak memberitahu Rara, kalau nenek sakit
stroke” jawabku. “mama benar tak tahu kalau Nenek sakit Ra, ingat mama
sayang kamu.” Kata mama sambil menangis.
Akhirnya aku keluar,
karena mama juga tak tau kalau nenek sakit. Aku lihat mama sedang
terbaring di kasur, kata kakak mama shock dan pingsan setelah mendengar
aku berbicara bahwa nenek sakit. “maafkan aku ya ma…” kataku. “iya
sayang, tidak apa apa” jawab mama sambil mengusap kepalaku.
Akhirnya
aku bertemu keluarga besar. Ada Ryzna yang suka bermain denganku. Ada
juga kak fanny, yang suka bermain dengan kak Ryn. Akhirnya aku minta
ayah untuk mengantarkan aku, kak Ryn, Ryzna, Ryzky, dan juga Kak Fanny
ke rumah sakit menjenguk nenek.
“Papa, antarkan Rara donk, kerumah
sakit.” Kataku. “iya Ra, sabar. Papa sedang repot nih” kata papa. Tak
lama kemudian aku diantarkan kerumah sakit menjenguk nenek. Mama juga
sedang repot jadi aku dan beberapa kakak dan adik sepupuku saja. Aku
bersama saudara perempuan/ laki-lakiku mutar mutar tapi tidak ketemu.
Akhirnya
aku menanyakan kepada suster. “maaf, sus selamat pagi. Apakah suster
bisa tunjukkan di mana ruang inap ibu Syarifa Rahma. Yang mengalami
penyakit stroke.”. “oh, bisa adik” jawab suster. Lalu aku dan semua
saudaraku diantarkan ke kamar nenek. Jalanya agak berbelit-belit.
”disini dik” kata suster.
“terima kasih,” kataku. Aku segera masuk
dan menemui nenek. “nek ini Ryn, nenek kenapa kok bisa sakit” kata kak
Ryn. “ Tidak tahu, ya, memang nenek sudah tua! mau diapakan lagi? Cu
kamu kerumah sakit sama siapa?” Tanya nenek.” Tadi diantarkan ayah.
tapi, ayah repot jadi kita kekamar nenek, diantarkan suster” jawabku.
Tak
lama kemudian, Ryzna dan Rizky dijemput ayahnya, katanya mereka disuruh
pulang. Setelah setengah jam kemudian, Farin adik kak Fanny datang.
Katanya, ayah dan ibu kak Fanny ada di rumah nenek.
Aku menemani
nenek sampai malam. Aku pun telah menelepon mama dan aku sudah dapat
izin. aku menginap di rumah sakit. Aku bertekad sebelum nenek tidur, Aku
takkan tidur.aku banyak berbicara bersama nenek hingga aku tak ingat
waktu malam telah tiba.
Saat tengah enak berbicara dengan nenek.
Tiba-tiba ayah datang.ayah membawakan ku kasur lipat. “Ra, kok belum
tidur”ujar ayah. “iya, belum ngantuk.” Kataku. “cepatlah tidur, Ryn dan
Fanny jaga adikmu dan juga jaga nenek ya!”kata ayah. “Insyaallah ayah,
Ryn dan Fanny akan menuruti nasihat ayah.”
Aku melanjutkan bicara
kepada nenek. “Rania, Auryn, Fanny, Farin, Ryzna, Ryzky. jadilah anak
yang baik. Jika nanti nenek pergi meninggalkan kalian semua
selama-lamanya. Doakan nenek supaya tetap disisi Allah ya. supaya diatas
sana kita bisa bertemu lagi” kata nenek “uuussstt.. nenek tidak boleh
berkata begitu” kataku. “ya nanti kalau ajal sudah mendatangi nenek?”
kata nenek.
“Nenek gak boleh tinggalin Ra nek.” Kataku. “semua
akan berbalik kepada yang menciptakan” kata nenek. “berarti nanti Rania
juga akan meninggal ya nek” tanyaku. “iya, sayang..” jawab nenek. Lalu
aku dan nenek segera tidur. Aku senang sekali hari ini.
pagi-pagi
sekali. Aku dibangunkan kak Fanny. "Rania, Auryn bangun! " kata kak
Fanny. "huuu... ini masih pagi kali Fan!" jawab kakakku. "yaa, bangun
pagi setidaknya dirumah sakit ini kita harus lebih disiplin. Nanti kalau
nenek bangun atau minta diambilkan apa bagaimana?" jawab kak Fanny
lagi. "iya" kata kakak. aku pun bangun. pagi ini kami memasak sendiri.
"duuhh..,
Farin ngompol nih untung aja pake popok." kata Kak Ryn. hari itu hari
yang tak terlupakan. Setelah peristiwa itu aku dan kakakku juga lebih
disiplin. Malam ini aku menginap dirumah nenek kata nenek, nenek tak apa
di ruang inap sendiri.
malam ini aku susah tidur karna aku terus
memikirkan nenek. Kata mama, cepatlah tidur. besok pagi jika kamu rajin
akan langsung ke rumah sakit setelah mandi dan makan. Aku bangun, ada
telepon berdering. aku segera mengangkat. ternyata dari rumah sakit.
akatanya nenek sudah almarhumah. aku menjadi histeris."
neneeeeeeeeeeeeeekk. nenek kenapa tinggalin Rania". mama menjadi kaget
dan segera menyampiri aku.
bahkan mama sampai pingsan. Siang itu
juga nenek dikubur. Aku menangis saat nenek dikubur. ternyata, aku jadi
tau bahwa semua orang akan menemui ajal. ajalnya pun tak ada yang tau.
hanya allahlah yang tau
ʂƐƪƏʂÄÏ
0 comments