Misteri Hantu rumah kosong
06:14uatu hari saat aku sedang mengerjakan tugas kelompok di rumah Ivy.
"Mel, masa kemarin Via ketemu hantu !" ujar Ivy, yang seolah-olah
menyampaikan Gosip yang paling hot. "Hahh! yang benar dimana Vy!"
tanyaku tak percaya. "Di rumah kosong, komplek desa larangan!" jawabnya.
"Bohong?! kamu tahukan! rumahku di Komplek Desa larangan terus sebelah
rumahku ada rumah kosong!" Bentakku tak percaya. "Oh iya, padahal
setahuku rumah kosong sebelah rumahmu ada penjaganya si mang wawan!"
ujarnya juga. "Sekarang juga kita harus menemui Via!" usulku, "Pasti,
ayo kita ke rumah Via!" ajak Ivy.
saat sampai di rumah Via.
"Assalamu'alaikum, Ada Vianny-nya" tanyaku sopan. "Ada, sebentar yaa!"
ujar kakaknya, kak Viona. "Viaa!" teriak kak Viona dengan lembut. "Ya
kak!" jawab Via. "Ini Ada temanmu!" kata ka Viona memberi tahu. "Eh,
kalian ada apa?" Tanya Via. "Kita ngobrol di bawah pohon itu aja yuk!"
ajak Ivy. "Yuk!" Seruku dan Via kompak.
"Vi, Kata Ivy, kemarin
kamu bertemu hantu di rumah kosong ?" tanyaku. "Iya, kamu tahu kan kalau
aku lewat jalan pintas melewati rumahmu?" tanya Via. "Tentu, dan
anehnya kan pulang sekolah kan jam 12? gimana kamu bisa bertemu hantu?"
tanyaku Spontan.
"Gini lho, aku itu baru mengadakan rapat untuk
perlombaan sains dan setelah itu aku les di bimbingan Go Clever. dan aku
pulang jam 6 sore!" jawabnya. "Haah? rumah yang mana?" tanyaku. "Rumah
kosong sebelah rumahmu!" Jawab Via. "hah, gak mungkin salah lihat
kali,!" tanyaku. "Enggak!" ujar Via meyakinkan. "buktinya, kemarin aku
ke rumah kosong itu sama Melly, gak ada apa-apa!" congkel Ivy. "kalian
enggak percaya sih?" tanya Via heran.
"bukan kami tidak percaya
ya, Vi" jawabku. "Oke! sekarang jalan keluarnya apa?" tanya Via. "Aku
sama Ivy akan ke pak Kiai Sultan, menanyakan yang sebenarnya. nanti aku
akan menyimpulkannya, kemudian kita akan menyimpulkannya lagi
bersama-sama!" usulku. "Cerdas!" ujar Ivy mendukung. "Ya, sudah. aku
berangkat ya Via" ujar Ivy. "oke slamat berjuang dadah!" jawab Via. aku
berlari ke rumah pak kiai Sultan.
"Assalamu'alaikum pak Kiai,"
ujarku sambil mengetok pintu tiga kali. "Assalamu'alaikum, eh, nak Ivy,
nak Melly. ada yang bisa saya bantu?" tanya pak Kiai dengan lembut.
"Gini pak Kiai saya mau konsultasi sesuatu masalah boleh?" tanya Ivy
balik. "Oh,boleh-boleh silahkan masuk" jawab pak Kiai. kami kemudian
masuk.
"Begini nih pak, kemarin sahabat kita berdua melihat
seorang perempuan didepannya yang menghilang tepat di rumah kosong
sebelah rumah saya!" ujarku memberitahu Pak Kiai Sultan. dia hanya
tersenyum mendengar kataku. "Anak-anak di setiap tempat pastilah ada
syaitan tapi, kita nggak boleh takut. diakan ciptaan Allah juga sayang,"
ucap Pak kiai lembut. "temanmu salah lihat kali, penunggu rumah itukan
sudah dimasukkan botol dan dibuang," kata pak kiai. "haaaahhh??" tanyaku
dan ivy kompak. "ya, sudah. kami pulang dulu ya pak kiai," aku segera
pergi meninggalkan rumah pak kiai tak lupa kami mengucap salam kepada
pak kiai.
Dijalan, aku dan Ivy masih memperdebat masalah ini. "Vy,
Via salah lihat kali ya?" tanyaku pada Ivy. Ivy hanya menganglat dua
bahunya. "Soalnya kemarin mang wawan sakit, mukanya sangat pucat, dia
pakai sarung soalnya kedinginan. dan sarungnya itu putih polos gitu deh"
ceritaku, aku tahu, Ivykan sangat cerdas pasti dia mengerti soal ini.
"Ha?!" Ivy seolah-olah ngetahui apa penyebabnya, kayak di film-film aja
ya, seolah-olah ada lampu yang sangat terang diatas kepalanya.
"Mungkin
pas magrib-magrib, mang wawan keluar dari rumah itu. karena mang wawan
penampilannya lagi menakutkan, larideh si Via. mungkin itu dia ..,
berarti Viaaaa?" tanya Ivy. "SALAH SANGKA" ujar kami kompak. aku dan Ivy
segera menuju rumah Via.
"Assalamu'alaikum Vianny Zcaskia..."
Panggilku di depan rumah Via. "Wa'alaikumsalam ada apa? kalian sudah
menemukan penyebabnya?" tanya Via. Aku dan Via menganggukan kepala.
"Wahh., apa tuh?" tanya Via. Aku, Ivy, dan Via si 'Tripple C' yah,
itulah nama sahabat kami sejak kelas 1 sd. yaitu; Cerdas, cantik,
Ceria. melanjutkan nih, kami segera duduk di bawah pohon yang rindang,
rasanya sangat sejuk .
"Gini lho Via. kemarin mang wawan sakit,
dan mukanya pucet banget dan dia pakai sarung gara-gara kedinginan.
sarungnya itu putih polos, dan mungkin yang kamu lihat adalah.." kataku.
"MANG WAWAN YANG SEDANG SAKIT" ujarku dan Ivy kompak. dan selesai lah
masalah kami hari ini kami sangat lelah jadi, kerja kelompok dilanjutkan
esok hari.
0 comments